DISUSUN
OLEH:
EKA RISA RESTUNING
ARUM
10/XI IPA 3
SMA
NEGERI 2 UNGARAN
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Sampah Plastik atau yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Sampah Plastik atau yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Ungaran, 20 September, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
Bab
1
Pendahuluan
A. Latar
belakang
B. Perumusan
masalah
C. Tujuan
Bab
II
Pembahasan
A. Pengertian
sampah plastik
1.1.Sejarah
plastik ..................................................................................
6
1.2.Demam
plastik .................................................................................
8
1.3.Jenis-jenis
plastik .............................................................................
10
B. Cara
mendaur ulang sampah plastik
1.1.Pengertian
daur ulang .......................................................................
12
1.2.Cara
mengolah sampah plastik menjadi kerajinan ........................... 14
1.3.Langkah-langkah
mendaur ulang ..................................................... 15
C. Hasil
daur ulang sampah plastik
Hasil
daur ulang
......................................................................................
18
Bab
III
Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
DAUR ULANG SAMPAH
PLASTIK
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sampah plastik merupakan sampah yang paling
banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk
keperluannya sehari-hari entah itu perorangan, toko, maupun perusahaan besar.
Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa barang
belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan?
Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan membakar itulah yang mereka
lakukan.
Pembuangan
sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah tingkat kesengsaraan
alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik. Bahan-bahan
anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri
pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar
hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian
tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan
tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang berdampak pada kehidupan manusia
itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik yang terbawa
ke laut,dll.
Coba
bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai plastik, pasti sulit bukan.
Contoh:
1. Membawa barang belanjaan tadi.
2. Para
pembuat plastik pasti rugi.
3. Tidak
ada alternatif lain untuk membawa sesuatu.
Di
negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan negara jepang
yang sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah
sobek, serta dapat diolah dengan mudah.
Pada
akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak hanya
menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat mendatangkan
keuntungan ekonomi.
B. Perumusan
Masalah
Berpijak
dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah
sampah plastik itu?
2. Bagaimana
cara mendaur ulang sampah plastik agar tidak merugikan?
C. Tujuan
1. Bagi
siswa
Untuk menambah
pengetahuan dan sebagai tugas untuk
memenuhi mata pelajaran TIK.
2. Bagi
masyarakat
Memberikan kesadaran
betapa merugikannya sampah plastik jika dibiarkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang
dapat didaur ulang menjadi barang2 yang berguna bahkan menjadi barang yang
bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas, contoh smpah plastik
itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.
1.1.
Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi
bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku
kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Dalam dunia
kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh
manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan
sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari
100 berita kejadian pada abad ini.
Plastik
pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes
disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes
mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun
dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini
bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya,
temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang
digunakan.
Pada
akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah
dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun
1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa
seluloid bisa dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar
dari bahan ini untuk menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu
rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika saling
berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan
manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika seorang ahli kimia dari New York
bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri nama bakelite.
Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam
larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa
berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya
seperti kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam
barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata dan mesin-mesin ringan
untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk keperluan rumah
tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi
listrik.
Rayon, suatu
modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis Marie
Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu
cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera.
Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar.
Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham.
1.2.Demam Plastik
Tahun 1920 ditandai dengan demam
plastik. Wallace Hume Carothers, ahli kimia lulusan Universitas Harvard
yang mengepalai DuPont Lab, mengembangkan nylon yang pada waktu itu disebut
Fiber 66. Fiber ini menggantikan bulu binatang untuk membuat sikat gigi dan
stoking sutera. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer
lainnya menggantikan bahan-bahan alami yang waktu itu semakin
berkurang.
Novasi penting lainnya dalam plastik
yaitu penemuan polyvinyl chloride (PVC) atau vinyl. Ketika mencoba untuk
melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli kimia di perusahaan ban
B.F. Goodrich menemukan PVC. Semon juga menemukan bahwa PVC ini adalah suatu
bahan yang murah, tahan lama, tahan api dan mudah dibentuk.
Pada
tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow,
secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene
chloride atau populer dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan
untuk peralatan militer, namun belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok
digunakan sebagai pembungkus makanan. Saran dapat melekat di hampir setiap
perabotan seperti mangkok, piring, panci, dan bahkan di lapisan saran sendiri.
Tidak heran jika saran digunakan untuk menyimpan makanan agar kesegaran makanan
tersebut terjaga.
Pada
tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O.
Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory
menemukan polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat
besar bagi dunia. Karena bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia
II bahan ini digunakan sebagai pelapis untuk kabel bawah air dan sebagai
isolasi untuk radar.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene
sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau
sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik ini menjadi semakin populer.
Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen,
tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan.
Kemudian pada tahun 1938 seorang
ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan teflon. Sekarang teflon banyak
digunakan untuk melapisi peralatan memasak sebagai bahan
antilengket.
Selanjutnya, seorang insinyur Swiss
bernama George de Maestral sangat terkesan dengan suatu jenis tumbuhan
yang menggunakan ribuan kait kecil untuk menempelkan dirinya. Lalu pada tahun
1957 de Maestral meniru tumbuhan tersebut untuk membuat Velcro atau perekat
dari bahan nylon.
1.3.Jenis-jenis plastik:
#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades association.
#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase, kandang dan outdoor mebel.
#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.
sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk membuat mudflaps, lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.
#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.
#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades association.
#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase, kandang dan outdoor mebel.
#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.
sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk membuat mudflaps, lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.
#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.
#6: PS adalah
polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu ada
di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok
environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok
kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam makanan. agen
perlindungan lingkungan hidup AS menyatakan bahwa styrene memiliki efek yang
merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan digunakan untuk membuat insulasi.
#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.
#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.
#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.
#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.
B. Cara
Mendaur Ulang Sampah plastik
1.1.Pengertian Daur
Ulang Plastik
Pemikiran untuk mendaur ulang
sampah plastik bermula dari menipisnya persediaan minyak bumi sebagai penghasil
naphta. Selama ini naphta merupakan bahan baku utama dalam industry plastik.
Setelah terjadi krisis minyak dunia pada tahun 1973/1974, para ahli mulai
berpikir untuk mencari bahan baku alternative pengganti naphta. Beberapa bahan
yang dicoba antara lain batu bara, kalsium karbid, dan bahan kimia sintesis
lainnya. Karena ternyata biaya produksinya menjadi lebih mahal, maka kemudian
milai dicoba mendaur ulangkan sampah plastik.
Dalam proses daur ulang sampah
plastik tersebut ada yang langsung digunakan sebagai bahan baku atau bahn
pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Ada yang diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum
digunakan dalam pembuatan plastik. Dengan proses daur ulang ini biaya produksi
plastik jadi lebih murah dibandingkan dengan jika hanya menggunakan bahan baku
dari naphta. Keuntungan lainnya, industry plastik tidak terlalu tergantung pada
industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.
Latar belakang lain yang
mendesak semakin pentingnya proses daur ulang plastik adalah semakin
meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah Hidrocarbon Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar.
Padahal seperti sudah disinggung di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi
dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan bahan-bahan berbahaya bagi
kehidupan makhluk hidup.
Negara-negara maju umumnya
mengolah kembali sampah plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat. Banyak
produk-produk yang bisa dibuat denagn bahan campuran dari sampah plastik dan
bahan baku plastik atau hanya dengan bahan dari sampah plastik. Sebagai contoh,
tikar plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 % dari sampah
plastik dan 30 % dari bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik dimanfaatkan
untuk membuat bata plastik yang lebih kuat dari bata biasa. Sementara di
Inggris dan Italia, bahan dari sampah plastik dipergunakan untuk membuat
tiang-tiang telepon yang sebelumnya dibuat dari kayu atau besi. Berdasarkan
penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik tersebut bisa menyangga beban
sampai 300 kilogram.
Melihat potensi pemanfaatan
hasil daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya sampah plastik tidak hanya
merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang bisnis. Sebagai
contoh, di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil
daur ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan
karet, serat plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk
penyemaian bibit, tali plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah
plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan
plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri
dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry pengolah sampah plastik, dan
distributor produknya.
Bagi yang tidak tertarik dengan
bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi bisnis daur ulang sampah
plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan,
melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut sampah
plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah
plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.
Para pemungut sampah plastik
semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka ikut menjaga kelestarian
lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk mencari nafkah tanpa
kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.
1.2.Cara
Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola, langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah ketelatenan dari penjahit.
Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola, langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah ketelatenan dari penjahit.
Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
1.3.
Langkah-langkah mendaur ulang
Pertama:
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja.
Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di
lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita
plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500
bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat
baling-baling
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya
tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak
vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman
hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar
dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian
dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau
biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.
C. Hasil
Daur Ulang Sampah Plastik
Selain dapat dirubah menjadi
plastik yang baru lagi. Dari hasil proses daur ulang kurang lebih yang
dijelaskan diatas, sampah plastik dapat mengasilkan nilai jual. Entah itu
sampah plastik dari bungkus detergen sampai botol minuman plastik.
Bungkus detergen dapat di sulap
menjadi berbagai barang. Sebagai misal, tas, dompet, kerajinan tangan lain.
Sedangkan botol plastik? Lebih luas
lagi. Sebagai misal, vas bunga, hiasan dinding, kinciran bagi anak kecil, bunga
palsu dan lain sebagainya. Barang lain yang dihasilkan seperti sandal, baju,
payung, tas jinjing, hingga hiasan dinding.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah plastik dapat merugikan dapat
juga menguntungkan. Yang merugikan, jika kita membuang plastik sembarangan,
jika kita membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi efek rumah kaca
atau Global Warming. Dan yang menguntungkan, jika kita memiliki kreativitas
dalam mengolah sampah plastik sebaiknya kembangkan, tidak hanya mendatangkan
keuntungan kita juga telah menyelamatkan dunia.
B.
Saran
Semoga
dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita
sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa
tahu akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa mendatangkan keuntungan lebih.
Kita juga tahu bagaimana mendaur ulang smpah plastik menjadi barang yang
bernilai jual.
DAFTAR PUSTAKA